Sebagai anak kuliahan, aku selalu berada di ambang kenikmatan diri.Entah di toko atau di rumah, aku tidak bisa menahan diri. Masturbasi cepat di sini, beban besar di sana - semua sementara teman sekamarku ada di dekatnya.
Saat aku melenggang di sekitar warung, pikiranku dikuasai dengan pikiran mengumbar diri.Pikat perusahaanku sendiri dan janji akan segepok gepok yang kekar terlalu berat untuk ditolak.Aku mundur ke asrama, dimana antisipasi teman serumahku di dekat situ hanya membakar hasratku.Sendiri di kamar, aku mulai mengelus-elus kejantananku dengan semangat yang akan membuat setiap laki-laki merona.Sensasi ditonton, atau lebih tepatnya tidak ditonton hanya berfungsi untuk meningkatkan gairahku.Tanganku bergerak berirama, setiap usapan membawaku semakin dekat ke pinggir.Ruangan dipenuhi dengan suara nafas berat dan licin basah terasa di batang kemaluanku.Dengan mengelus-ngelus kuat, aku melepaskan cairan mani yang menempel, yang hampir membuat semua pengalaman mendebarkan.Apa yang kusaksikan hanya bisa membuat Astri lebih mendebarkan.Aku terengah-engah.
日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | English | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Bahasa Indonesia | Français | Deutsch | Español | Български | Türkçe | Italiano | Русский | Nederlands | Slovenčina | ह िन ्द ी | Slovenščina | 汉语 | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어