Negao, cowok bi, memikatku ke lumbungnya, di mana dia menculik dan melahapku.Kelaparan biseksualnya tak terpuaskan, meninggalkan aku dalam keadaan kenikmatan yang mentah dan kebinatangan.
Pintu gudang berderit terbuka, menyingkapkan Negao, temanku yang telah lama hilang.Matanya berkilau dengan rasa lapar yang tak bisa kuhiraukan.Tiba-tiba, dia menangkapku, lengannya yang kokoh menarikku masuk.Bibirnya bertemu dengan bibirku dalam ciuman yang berapi-api, mencicipi seperti dosa dan hasrat.Tangannya menjelajahi tubuhku, membelai setiap inci kulitku.Dia membawaku lebih dalam ke dalam lumbung, jauh dari dunia yang kami ketahui.Pencahayaan yang redup membuatku bersinar menakutkan, menambah sensasi saat ini.Dia membuka pakaianku, menyingkirkan bentuk tubuh telanjangku.Matanya melekat pada setiap detail, indikasi yang jelas akan hasratnya.Dia menikmati setiap inci tubuhku, mengirimkan kenikmatan di dalam mulutku.Tangan-tangannya menggelos melalui tubuhku, menggelosorkan ombak-gelora kenikmatan, membuatku kewalahan menghadapi gelombang kenikmatan baru, membuatku tak pernah bisa bergerak, hanya menggelinjang merasakan kenikmatan dalam tubuhku, suara gemetar kenikmatan yang tak pernah kami rasakan, suara gemuruh rintihan kami berdua.
日本語 | Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | English | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Bahasa Indonesia | Français | Deutsch | Español | Български | Türkçe | Italiano | Русский | Nederlands | Slovenčina | ह िन ्द ी | Slovenščina | 汉语 | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어